Minggu, 10 Agustus 2025

Mahasiswa KKN UIN Siber Edukasi Warga Mayung Olah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi

 

Foto bersama Tim KKN

Mayung – Kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan berpadu dalam kegiatan edukasi yang digagas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 45 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Bertempat di Balai Desa Mayung, para mahasiswa mengajak warga—khususnya ibu-ibu—untuk mengolah limbah rumah tangga menjadi lilin aromaterapi yang bermanfaat dan bernilai jual. 

Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan terhadap banyaknya limbah rumah tangga yang dibuang sembarangan, khususnya minyak jelantah. Minyak jelantah tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berbahaya jika digunakan kembali untuk menggoreng. Melalui pelatihan ini, minyak jelantah dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan lilin aromaterapi yang aman, estetik, dan beraroma menenangkan.

“Kami ingin mengedukasi warga bahwa sampah dan limbah bukan sekadar dibuang, tetapi bisa diolah menjadi produk kreatif yang punya nilai ekonomi,” ujar Zakiyah, penanggung jawab kegiatan.



Proses pembuatan lilin aromaterapi terbilang sederhana dan tidak memerlukan peralatan mahal. Minyak jelantah yang sudah disaring dicampur dengan lilin parafin, pewarna, serta aroma pilihan seperti lavender, vanila, atau kopi. Adonan lilin kemudian dituangkan ke cetakan unik—mulai dari gelas kaca bekas hingga wadah keramik mini—sehingga tampil menarik dan layak dijual. Tak hanya membekali keterampilan, kegiatan ini juga menanamkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan. Warga diajak melihat peluang usaha dari barang bekas sehingga dapat membantu perekonomian keluarga.



Salah satu peserta pelatihan mengaku terinspirasi. “Saya pikir minyak jelantah hanya bisa dibuang. Ternyata bisa jadi produk cantik seperti ini. Bisa untuk usaha kecil-kecilan,” ungkapnya.

Kepala Desa Mayung mengapresiasi ide kreatif para mahasiswa KKN. Ia berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut dan diadopsi oleh masyarakat luas sebagai langkah nyata mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus memberdayakan ekonomi warga.

Dengan edukasi ini, mahasiswa KKN kelompok 45 berharap warga Desa Mayung dapat menjadi pelopor dalam mengubah limbah menjadi produk bermanfaat dan bernilai jual, serta menjadi inspirasi bagi desa lain dalam mengembangkan inovasi ramah lingkungan.

Jumat, 01 Agustus 2025

Mahasiswa KKN UIN SSC Ajak Anak TK Kelola Sampah Jadi Karya Kreatif di Desa Mayung



Desa Mayung – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 45 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menunjukkan komitmen nyata dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas. Salah satu program unggulannya adalah edukasi lingkungan di TK PGRI Mayung, yang dikemas secara kreatif dan menyenangkan.


Dalam kegiatan ini, mahasiswa mengajak anak-anak TK untuk mengenal konsep daur ulang melalui pembuatan kolase dari potongan plastik bekas dan celengan dari botol minum yang sudah tidak terpakai. Bahan-bahan yang digunakan seperti bungkus kopi, plastik jajanan, hingga botol plastik, disulap menjadi karya yang lucu dan bermanfaat.

“Tujuan kami adalah menanamkan rasa peduli lingkungan sejak usia dini. Jika anak-anak sudah terbiasa memilah dan memanfaatkan sampah, mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang peduli dan bertanggung jawab,” ujar Sulhan Ari Rohadin, Ketua Kelompok KKN 45.


Kegiatan ini pun berlangsung meriah dan disambut antusias, tidak hanya oleh para siswa, tetapi juga para guru dan orang tua yang hadir. Kepala TK PGRI Mayung menyampaikan apresiasinya kepada mahasiswa KKN atas pembelajaran yang inspiratif.

“Program ini sangat bagus dan bermanfaat. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut sebagai media pembelajaran yang menyenangkan,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN 45 berhasil menginspirasi tidak hanya anak-anak, tetapi juga masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap isu lingkungan. Limbah rumah tangga yang sebelumnya dianggap tidak berguna, kini bisa menjadi media edukasi yang kreatif dan memiliki nilai fungsional.

Program ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan KKN yang berfokus pada edukasi lingkungan dan pengelolaan sampah berbasis komunitas. Dengan semangat kolaboratif, para mahasiswa berharap inisiatif ini menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga lingkungan, dimulai dari hal-hal kecil di sekitar kita.


Rabu, 30 Juli 2025

Tsunami Terdeteksi Usai Gempa Dahsyat M8,7 di Kamchatka Rusia, Gelombang Capai 1,3 Meter di Hawaii

 

Peta Guncangan

CirebonSuara.com – Gelombang tsunami terdeteksi di sejumlah wilayah dunia setelah gempa bumi magnitudo 8,7 mengguncang kawasan 185 km Tenggara Kamchatka, Rusia pada Rabu (waktu setempat). Data BMKG menunjukkan ketinggian gelombang bervariasi, mulai dari 0,07 meter hingga 1,3 meter.



Beberapa lokasi yang terdeteksi kenaikan tinggi muka laut antara lain:

๐ŸŒŠ Haleiwa, Hawaii – 1,3 m (12.35 WIB)

๐ŸŒŠ Hanalei, Hawaii – 1,0 m (12.20 WIB)

๐ŸŒŠ Kuril Island – 0,7 m (07.05 WIB)

๐ŸŒŠ Kamchatka Peninsula, Rusia – 0,8 m (06.51 WIB)

๐ŸŒŠ Ofunato, Jepang – 0,4 m (08.47 WIB)

๐ŸŒŠ Sorong, Papua – Indonesia – 0,2 m (14.35 WIB)

๐ŸŒŠ Depapre, Papua – Indonesia – 0,2 m (14.45 WIB)


Wilayah lain seperti Guam (AS), Jayapura, Sarmi, Legaspi (Filipina), dan beberapa kota pesisir Jepang juga melaporkan adanya gelombang kecil sekitar 0,1–0,3 meter.

BMKG mengimbau masyarakat pesisir Indonesia, khususnya wilayah timur seperti Papua dan Maluku, untuk tetap waspada dan mengikuti perkembangan informasi resmi.

“Pemutakhiran ini kami sampaikan agar masyarakat tetap siaga. Meski ketinggian gelombang yang terdeteksi relatif kecil, pantauan terus dilakukan,” tulis BMKG di situs resminya.


Informasi lengkap dan pembaruan terbaru bisa dicek di bmkg.go.id atau kanal resmi BMKG.

Rabu, 23 Juli 2025

Generasi Energi Bersih Cirebon Gelar TOT Guru Juara Energi: Dorong Sekolah Rendah Emisi!

 

Cirebon, 16 Juli 2025 – Generasi Energi Bersih Cirebon berhasil menggelar Training of Trainer (TOT) Guru Juara Energi – Wujudkan Guru Tangguh Menginspirasi dengan tema “Eco-Teacher, Eco-Leader: TOT Menuju Sekolah Rendah Emisi” di Aula DKUKMPP Kota Cirebon. Kegiatan ini diikuti oleh para guru dan siswa-siswi SMA/SMK Negeri dari Kota dan Kabupaten Cirebon.

Agenda ini jadi bukti nyata komitmen Generasi Energi Bersih Cirebon dalam mendukung transisi energi bersih dan berkelanjutan**, sekaligus meningkatkan kapasitas guru serta siswa dalam memanfaatkan energi terbarukan lewat praktik langsung Kit PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya).


“Guru punya peran penting sebagai agen perubahan yang bisa menularkan semangat peduli lingkungan ke siswa. Dari mereka, kesadaran lingkungan bisa tumbuh lebih luas,” ujar Sulistiawati, Ketua Generasi Energi Bersih Cirebon, saat membuka acara.

Dalam TOT ini, para guru mata pelajaran IPA, IPAS, Matematika, dan Fisika diajak mengenal lebih jauh energi terbarukan. Teguh Wiyatno, S.Sos., M.Si., Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan DLH Kota Cirebon, menegaskan bahwa pendidikan harus menjadi motor penggerak transisi energi dan kesadaran lingkungan.


Yang bikin seru, peserta juga praktik langsung merakit Kit PLTS bareng Kak Beyrra Triasdian. “Saya jadi lebih paham cara kerja PLTS dan bisa ngajarin langsung ke siswa,” ungkap Mukhammad Toni, guru dari SMA 1 Plumbon.

Tak hanya itu, peserta juga dikenalkan Kalkulator Jejak Karbon oleh Muhammad Zulkifli. Mereka belajar cara menghitung emisi karbon dari aktivitas sehari-hari serta langkah-langkah untuk menguranginya.


Antusiasme peserta luar biasa! Guru dan siswa aktif berdiskusi, mencoba alat, bahkan setiap guru peserta pulang membawa satu unit Kit PLTS untuk praktik di sekolah. Rindi Septi Ani dari SMKN 1 Kedawung pun berharap, “Agenda seperti ini terus berlanjut supaya makin banyak guru dan siswa yang merasakan manfaatnya.”

Lewat TOT Guru Juara Energi, Generasi Energi Bersih Cirebon ingin melahirkan lebih banyak guru inspiratif yang siap mendorong terciptanya sekolah rendah emisi di wilayah Cirebon.

Minggu, 20 Juli 2025

Mahasiswa KKN CIU Kembangkan Urban Farming untuk Ketahanan Pangan Keluarga di Desa Palir

 

CIREBON – Dalam rangka menjawab tantangan ketahanan pangan di tingkat keluarga, mahasiswa Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (Cyber Islamic University/CIU) dari Kelompok 111 KKN Konvensional resmi memulai masa pengabdian mereka di Desa Palir, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon. Program yang diusung bertajuk “Urban Farming dan Ketahanan Pangan Keluarga.”

Ketua Kelompok 111 KKN Konvensional, Muhamad Sulendra, menegaskan bahwa program ini tidak hanya sekadar praktik pertanian, tetapi juga bertujuan memberikan edukasi agar masyarakat sadar akan pentingnya memanfaatkan lahan sempit dan limbah rumah tangga sebagai potensi pangan berkelanjutan.



“Kami ingin mendorong masyarakat agar bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, meskipun dengan keterbatasan lahan. Melalui urban farming, masyarakat bisa menghasilkan sayuran dan buah sendiri, sehat, dan hemat,” jelas Sulendra.

Dalam sesi belajar menanam, mahasiswa mendapatkan bimbingan dari Didi, mulai dari pembuatan media tanam, teknik penyemaian bibit, hingga perawatan tanaman yang tepat. Didi juga membagikan pengalaman tentang praktik pertanian yang ramah lingkungan serta efisien dari sisi biaya.



Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam mewujudkan kedaulatan pangan di tingkat akar rumput. Semangat kolaboratif dengan tema “Serempak, Bergerak, dan Berdampak” menjadi ruh dari seluruh rangkaian pengabdian ini.

Ke depan, Kelompok 111 merencanakan pengembangan mini urban farm berbasis aquaponik serta budidaya ikan lele di dalam galon bekas yang dapat direplikasi oleh warga. Inovasi ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif mengenai pentingnya ketahanan pangan keluarga sebagai fondasi kesejahteraan masyarakat desa.

Rabu, 25 Juni 2025

Patroli Malam, Cegah Tawuran & Balap Liar di Cirebon Selatan Timur!


Cirebon, 24 Juni 2025 — Selasa malam sekitar jam 9 malam, jajaran Polsek Cirebon Selatan Timur bareng Seksi Trantib Kecamatan Harjamukti dan Linmas dari Kecamatan Harjamukti turun ke lapangan dalam giat apel pra tugas sebelum patroli malam. Kegiatan ini jadi bagian dari KRYD (Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan) buat jaga kondusifitas kamtibmas di wilayah Cirebon Seltim. Fokusnya? Ngeburu potensi gangguan keamanan kayak:

  • C3 (curas, curat, curanmor)
  • Tawuran konten
  • Balap liar
  • Dan penyakit masyarakat lainnya


Kapolsek Cirebon Selatan Timur, AKP H. Joni Rahmat S., S.H., M.Si., mimpin langsung apel malam itu. Personel gabungan disebar ke titik-titik rawan buat mastiin wilayah tetap aman, apalagi pas malam hari yang rawan aktivitas negatif. Kolaborasi antara polisi dan pemerintah kecamatan ini jadi contoh kerja bareng yang konkret, demi bikin warga ngerasa aman dan nyaman.

๐Ÿ“ข Cirebon Suara: "Keamanan bukan cuma tugas aparat, tapi tanggung jawab bareng. Ayo jaga lingkungan kita bareng-bareng!"

Senin, 16 Juni 2025

TPA Kopi Luhur Disorot KLHK: Pemkot Cirebon Diberi Waktu 6 Bulan, Terancam Sanksi Pidana


 Cirebon Suara – Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kopi Luhur di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, jadi sorotan nasional. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) resmi menjatuhkan sanksi administratifkepada Pemerintah Kota Cirebon karena dinilai masih menerapkan praktik open dumping—yakni pembuangan sampah tanpa pengolahan yang sesuai standar lingkungan.

Tak main-main, Pemkot Cirebon diberi tenggat waktu 180 hari (6 bulan) untuk membenahi sistem pengelolaan sampah di TPA tersebut. Bila dalam waktu itu tidak ada perubahan signifikan, KLHK akan meningkatkan sanksi ke ranah pidana, sesuai ketentuan dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.


๐Ÿ“ Kunjungan Menteri dan Tindakan Tegas

Pada 13 Juni 2025, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq turun langsung ke lokasi TPA Kopi Luhur, didampingi Wali Kota Cirebon Effendi Edo dan sejumlah pejabat. Dalam kunjungan itu, KLHK memasang papan peringatan resmi serta garis kuning sebagai tanda bahwa pengawasan terhadap TPA ini kini masuk dalam status pengawasan ketat.


๐Ÿ› ️ KLHK Minta Perubahan Sistem

KLHK menekankan agar Pemkot segera meninggalkan sistem open dumping dan mulai menerapkan sanitary landfill, sistem pembuangan sampah yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, masyarakat juga didorong untuk lebih aktif memilah sampah dari rumah, agar beban pengelolaan tak hanya ditanggung pemerintah.

“Kita ingin sistem partisipatif, jangan semua dibebankan ke APBD. Pemilahan sampah dari sumber harus jadi budaya bersama,” ujar Menteri Hanif.


๐Ÿงพ Pemkot Siap Tindaklanjuti

Wali Kota Effendi Edo menyampaikan komitmen Pemkot untuk menindaklanjuti peringatan KLHK. Menurutnya, Pemkot akan:

  • Memperbaiki sistem pengelolaan TPA,
  • Meningkatkan pemilahan sampah di TPS,
  • Melibatkan Pemerintah Provinsi dan Kementerian untuk percepatan transformasi.


⏳ Tenggat Waktu: Desember 2025

Dengan waktu hingga Desember 2025, kini semua mata tertuju pada keseriusan Pemkot dalam menangani persoalan lingkungan ini. Gagal memperbaiki dalam 6 bulan? Pemkot bisa saja berhadapan dengan konsekuensi hukum yang lebih berat.


๐Ÿ“Œ Cirebon Suara akan terus memantau perkembangan TPA Kopi Luhur dan upaya perbaikan yang dilakukan. Sampah bukan sekadar tumpukan, tapi soal tanggung jawab bersama. ♻️

#CirebonSuara #KopiLuhur #LingkunganHidup #Sampah #CirebonUpdate #Harjamukti

Serap Aspirasi Warga, Agung Supirno Gelar Reses di Harjamukti

Humas Wali Kota Cirebon CIREBON SUARA – Anggota DPRD Kota Cirebon dari Fraksi Golkar, Agung Supirno, menggelar Reses Masa Persidangan (MP) I...